Sunday, December 16, 2018

Sejarah Ka'bah

Nabi Ibrahim as diperintahkan untuk membangun Ka'bah diatas pondasi dasarnya yang bernama bakkah. Nabi Ibrahim as meminta bantuan putranya,yaitu Nabi Ismail as untuk menjalankan perintah Allah SWT. Ka'bah pun mulai dibangun dengan bangunan yang sederhana terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan air,dicetak lalu dikeringkan kemudian disusun satu sama lain. Setiap selesai menyusun ,Nabi Ibrahim as,mundur kebelakang naik ke tempat yang agak tinggi untuk melihat susunan bangunan Ka'bah susah stabil atau belum. Pijakan kaki Nabi Ibrahim untuk melihat kestabilan bangunan Ka'bah tersebut disebut Maqom Ibrahim. Setelah selesai menyusun, Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail untuk mencari sebuah batu besar dan keras untuk menguatkan bangunan Ka'bah. Nabi Ismail pun mencari batu tersebut dan kemudian kembali dengan nembawa sebuah batu yang dinamakan Hajar Aswad. Batu tersebut adalah batu pemberian dari Allah yang berasal dari Surga yang tadinya berwarna putih tetapi karena dosa manusia batu tersebut berubah warnanya menjadi hitam.
Setelah selesai pembangunan Ka'bah tersebut,lalu Allah memerintahkan keduanya untuk menjaga Ka'bah dan Allah jualah yang mengajarkan thawaf di mulai dari Hajar Aswad, lalu shalat di belakang Maqom Ibrahim. Sebagaimana di jelaskan dalam QS Al-Baqoroh : 125-129:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

Allah,melalui malaikat Jibril memerintahkan Nabi Ibrahim as,untuk menyeru manusia yang beriman untuk melaksanakan haji. Nabi Ibrahim bertanya pada Malaikat Jibril,bagaimana  suaraku bisa terdengar? Jawab Malaikat Jibril, tugasmu hanya menyampaikan,carilah tempat yang tinggi, selebihnya urusan Allah.
Nabi Ibrahim pun akhinya pergi keatas gunung menyeru manusia yang beriman untuk haji. Qodarullah,suara Nabi Ibrahim dibawa oleh angin sehingga orang - orang yang beriman mendengar seruan tersebut lalu berdatanganlah orang -orang yang beriman untuk melaksanakan perintah Allah tersebut.

Wallahualam bishawab

Sumber:
Sirah Nabawiyah,part 2 Ust 

0 comments:

Post a Comment