Ketika ujian terus menerus menghampiri, percalah bahwa itu adalah bentuk kasih sayang Allah pada hamba-NYA yang beriman. Benar bahwa setiap ujian yang dilewati tidaklah mudah, benar bahwa setiap ujian yang sedang dihadapi ibarat seseorang yang sedang berjalan diatas jalan yang berliku, terjal dan juga mendaki atau seperti berada di atas jalan yang diatasnya ditaburi pecahan kaca, sungguh berjalan diatasnya sangat perih dan pasti terluka. Tapi percayalah asal kita sabar melewati ujian-ujian yang Allah beri akan ada nikmat dan anugrah yang indah yang akan didapatkan, mungkin di dunia ataupun kelak di akhirat. Seperti kisah Nabi Ayub as, Nabi Ayub as adalah seorang Raja juga seorang Nabi, Raja yang berparas tampan, kaya raya memiliki istri yang juga sangat cantik serta dikaruniai putra yang juga sangat gagah dan tampan berjumlah dua belas orang. Selama dua puluh tahun Nabi Ayub as merasakan kenikmatan tersebut, hingga sampailah Nabi Ayub as di usia nya yang ke 71 tahun Allah memberikannya ujian. Dalam kurun tiga hari semua kenikmatan yang Allah beri, diambil tak bersisa. Nabi Ayub as terkena penyakit kusta maka ketampananannya saat itu langsung Allah renggut, kemudian rumah mewahnya tiba-tiba roboh hingga menewaskan seluruh putranya dan harta kekayaannya pun habis seluruhnya tak bersisa. Tapi bagaimana kah dengan sikap Nabi Ayub as menghadapi ujian tersebut? tentu saja sangat sabar tak pernah mengeluh. Berapa lamakah ujian yang menghampiri Nabi Ayub as? dua puluh tahun, sungguh bukan waktu sebentar bukan? Menginjak tahun ke delapan belas, istri Nabi Ayub as bertanya pada Nabi Ayub, hei Ayub, engkau kan seorang Nabi mengapa tidak meminta kepada Allah agar disembuhkan, atau agar seluruh ujian ini Allah cabut? Jawaban Nabi Ayub as saat itu aku malu pada Allah yang sudah memberi ku nikmat selama dua puluh tahun. Aku malu meminta pada Allah. Namun akhirnya Nabi Ayub as pun berdoa pada Allah pada saat ujian hidup yang menimpanya menginjak dua puluh tahun.
Allah mengabulkan doa Nabi Ayub as, dan dalam kurun waktu tiga hari Allah kembalikan seluruhnya, Allah kembalikan ketampanannya, Allah kembalikan hartanya dan Allah kembalikan putra- putranya, setiap istrinya hamil melahirkan kembar, maka jumlah putra Nabi Ayub seluruhnya pada saat itu dua puluh empat orang. Masyaallah tabarakkallah ....
Tak ada yang tak mungkin bagi Allah
tak ada yang tak mengecewakan
atas seluruh ujian yang Allah beri pasti ada pelajaran, semua akan Allah kembalikan lagi bahkan dalam keadaan jauh lebih baik. asal kita sabar dan yakin pada Allah, bergantung, berlindung hanya pada Allah saja.
Wallahualam bishawab
Apa yang saya tulis adalah nasihat untuk diri saya sendiri, semoga bisa bermanfaat untuk siapapun yang membacanya
Sumber: kisah Nabi Ayub, ust Khalid basalamah
0 comments:
Post a Comment